Kasih yang Tak Sampai
Judul Buku : Daun Yang Jatuh Tak
Pernah Membenci Angin
Jenis Buku : Novel
Penerbit : PT Gramedia Pustaka
Utama
Tahun Terbit : Cetakan ke-23, Februari 2016
Kota Terbit : Jakarta
Jumlah Halaman : 264 halaman
ISBN : 978-979-22-5780-9
Genre : Fiksi
Tere-Liye lahir di Lahat, Indonesia
pada tanggal 21 Mei 1979. Tere-Liye adalah seorang penulis yang hebat. Selain
novel ‘Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin’, Tere-Liye juga sudah
menghasilkan beberapa novel best seller,diantaranya
The Gogons, Ayahku (bukan) Pembohong, Senja Bersama Rosie, dan lain-lain.
Novel
ini menceritakan kehidupan seorang Tania dan Dede yang putus sekolah dan
menjadi pengamen. Mereka tinggal bersama Ibunya di sebuah rumah kardus sejak
ayahnya meninggal. Hingga suatu hari mereka bertemu dengan Danar dan kehidupan
berubah menjadi lebih baik. Tania dan Dede bisa bersekolah kembali, sedangkan
Ibunya berjualan kue. Mereka pun dekat seperti keluarga sendiri. Suasana
berubah ketika Danar mengajak Ratna, sehingga membuat Tania merasa cemburu.
Kehidupan semakin memburuk saat Ibu Tania mengidap penyakit kanker paru-paru
stadium IV. Setelah beberapa minggu kemudian, Ibunya meninggal. Tania dan Dede
benar-benar merasa sangat sedih dan merasa sangat kehilangan meskipun masih ada
Danar di sampingnya. Tania memutuskan untuk melanjutkan sekolah ke Singapura
karena mendapat beasiswa atas deretan prestasi yang telah dia raih. Tania
merasa sedih kembali saat mengetahui Danar menikah dengan Ratna. Tania mengerti
bahwa perasaan kagumnya itu sekarang berubah menjadi cinta. Tania memutuskan
untuk kembali ke Singapura dan meninggalkan seluruh ceritanya.
Novel
ini menggunakan bahasa yang tidak terlalu rumit, sehingga mudah dipahami oleh
pembaca. Judul dari novel ini cukup menarik minat pembaca. Novel ini juga
memberi sedikit pengalaman dan motivasi untuk pembaca.
Dalam
novel ini terdapat sedikit kelemahan, yaitu menggunakan alur maju mundur karena
pada awal cerita digunakan alur mundur kemudian pada akhir cerita menjadi
campuran. Hal ini biasanya membuat pembaca sedikit kurang memahami.
Novel
ini baik dbaca oleh para remaja dewasa untuk dijadikan motivasi dan pengalaman.
Novel ini tidak baik dibaca oleh anak-anak karena mengandung cerita yang kurang
pantas untuk dibaca anak-anak.
Resensi
oleh
Nama : Jihan Nur Fauziyah
No. / Kelas : 21 / XI MIA 2
Asal Sekolah : SMA Negeri 1 Kepanjen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar