Perjalanan Cinta Dua Negara Reyna dan Hoshi
Judul Buku : The
Long Journey
Pengarang : Tanya Wu
Penerbit : Hi-Fest Publishing
Tahun Terbit : 2012
Jenis Buku : Fiksi
Tebal :X+110
halaman
Harga :
Rp 28.000,- ( pada saat buku ini dibeli )
ISBN : 978-602-8538-28-2
The
long journey adalah novel romantis karya Tanya Wu. Novel ini mengisahkan
tentang perjalanan cinta dua Negara Indonesia-Jepang, antara Reyna dan Hoshi
yang penuh dengan dilema.
Kisah mereka bermula ketika seorang
pemuda asal Jepang bernama Hoshi Yamada, datang ke Bukit Tinggi untuk mencari
keluarga dari neneknya yang masih hidup di Indonesia. Dalam pencariannya, Hoshi
ditemani oleh seorang tour guide bernama
Reyna. Sebenarnya, Reyna enggan menemani Hoshi. Keluarganya sangat membenci orang
Jepang karena mereka telah membunuh kakeknya pada saat masa penjajahan Jepang.
Namun, Reyna terpaksa melakukan tugasnya dan dimulailah perjalanan mereka di
Bukit Tinggi.
Dengan
hanya berbekal secarik kertas bertuliskan " Kediaman Syamsul Rizal "
dalam aksara Katakana (huruf Jepang), Hoshi dan Reyna berkeliling Bukit Tinggi.
Dalam perjalanannya, Hoshi mulai menceritakan tentang niatnya datang ke Bukit
Tinggi untuk mencari keluarganya. Ia juga bercerita mengenai keluarganya di
Jepang yang hanya tersisa kakeknya. Perjalanan tersebut membuat mereka semakin
dekat. Selain itu, Hoshi yang jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Reyna,
selalu memperlakukan gadis dingin itu dengan manis. Hal tersebut membuat Reyna
tersipu dan benih cinta mulai tumbuh di dalam hatinya.
Namun,
cinta mereka harus diuji tatkala mereka akhirnya bertemu seorang wanita tua
yang mengenal kakek Hoshi. Wanita itu mengatakan bahwa Kakeknya Hoshi yang
bernama Hiroshi Yamada adalah pengkhianat. Pada saat masa penjajahan jepang
dulu, Hiroshi telah membunuh istrinya sendiri dan sahabatnya, yaitu Rahardi
yang merupakan kakeknya Reyna. Mengetahui hal itu, Reyna pun memutuskan
hubungan yang dianggapnya terlarang itu dan mereka kembali ke Pekanbaru.
Hoshi yang terlanjur mencintai Reyna,
menghampiri rumah Reyna dan berusaha meyakinkan kekasihnya. Namun, ayah Reyna
tidak mau anaknya berhubungan dengan cucu seorang pembunuh dan Hoshi pun
kembali ke Jepang.
Setahun
kemudian, Reyna diundang oleh kakek Hoshi untuk datang ke Osaka. Di sana, kakek
hoshi menjelaskan bahwa yang membunuh istrinya dan keluarga Reyna adalah para
tentara Jepang. Ia sendiri tidak mengetahui itu karena ia dan putranya
dipulangkan ke Jepang dengan kondisi kehilangan kedua kakinya. Penjelasan dari
kakek Hoshi membuat Reyna menyadari kesalahfahamannya selama ini. Setibanya di
Indonesia, Reyna langsung mengambil beasiswa kuliah postdegree di Tokyo
University, tempat Hoshi kuliah sekarang. Reyna bertekad untuk menemui Hoshi
dan memperjuangkan cintanya kembali.
Menurut saya, dengan jumlah halamannya
yang cukup sedikit, novel ini sangat ringan untuk dibaca. Selain itu, bahasa
yang digunakan penulis juga sangat mudah dimengerti. Isi ceritanya begitu
menarik, karena menceritakan kisah cinta antara dua negara, yaitu Indonesia dan
Jepang. Pada beberapa bagian juga bisa ditemukan beberapa kalimat dalam bahasa
Jepang yang disertai dengan cara membaca dan terjemahannya.
"はい. わたしは Hoshi Yamada です. どうぞよろしく. (Hai.
Watashi wa Hoshi Yamada desu. Doozo yoroshiku, Ya, saya Hoshi
Yamada, senang berkenalan dengan kamu)." — ( Halaman 7 )
Selain
itu, novel ini juga membuat kita serasa dibawa ke Bukit Tinggi, karena pada
beberapa halaman diselingi percakapan dengan dialek Minang yang kental.
"
Diak (panggilan untuk adik dalam Bahasa Minang), kami indak tau alamek
tu lai doh. Alamek tu yang joleh setek. Jalan a, nomor bara. Iko indak, eumoh
Syamsul Rizal. Bukan kami indak mau bantu, Diak, tapi kami memang indak tau
lai. Cubo Diak tanya jo samo orang-orang gaek," — ( Halaman 49 )
Tak
hanya diselingi komedi, novel ini juga yang sanggup membuat pembaca
tersenyum-senyum sendiri dengan keromantisan Hoshi kepada Reyna.
"
Kamu tahu, selama dua hari ini, hal utama yang ada di kepala saya hanya kamu,
selain keinginan besarku untuk bertemu dengan keluargaku yang lain. Jadi aku
mohon Reyna, jangan membuat saya bingung dan harus bohong dengan perasaan saya.
Saya belum pernah merasa seperti ini terhadap wanita manapun sebelumnya. Selama
ini saya hanya terus sibuk mengurusi bisnis yang ditinggalkan Ootosan,
dan merawat Kakek saja. Maka, begitu bertemu denganmu pertama kali di bandara,
saya langsung yakin tentangmu. 大好きだ
(Daisuki da, Aku sangat suka padamu)." — ( Halaman 44 )
Walau memiliki banyak kelebihan, novel
ini juga tak luput dari kekurangan. Menurut saya, dari segi konflik sudah
bagus, hanya saja latar belakang dan masa lalu keluarga dari tokoh Reyna dan
Hoshi terkesan agak dipaksakan agar memiliki kaitan. Walau cerita berakhir
bahagia, namun akhir ceritanya masih terasa menggantung. Di dalam novel ini
tidak dijelaskan bagaimana hubungan Reyna dan Hoshi berlanjut.
Meski begitu, secara keseluruhan novel
ini sangat bagus dan bisa menjadi pelepas stress. Novel ini juga sangat cocok
untuk para penggemar novel romantis, khususnya yang berbau Jepang.
Biodata penulis
resensi
Nama Lahir : Fivi Erviyanti
Nama Panggilan : Fivi
Tempat, Tanggal
Lahir : Malang, 19 Mei 2001
Jenis Kelamin : Perempuan
Asal Sekolah : SMA Negeri 1 Kepanjen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar