Temukan
Benang Merahnya dan Kau Akan Mengetahui Kebenarannya
Penulis : Sir
Arthur Conan Doyle
Penerbit : Penerbit Indoliterasi
Kota Terbit : Yogyakarta
Tahun Terbit : 2013
Jumlah Halaman : 199
Penerjemah : Sutrisno
ISBN : 978-602-7900-78-3
Genre : Fiksi
Harga : Rp 25.000,-
Novel Benang Merah Kejahatan merupakan
novel terjemahan dari novel karangan Sir Arthur Conan Doyle dengan judul ’A Study in Scarlet’.Penulis fiksi
berkebangsaan Inggris ini selalu membuat karya karya yang menarik dan telah
meraih dua penghargaan di British Academy
of Film and Television Arts (BAFTA) 2011 sebagai novel yang sering diadaptasi
ke dalam film dan serial televisi.Sir Arthur Conan Doyle merupakan mantan
dokter dan akhirnya memutuskan untuk menjadi seorang penulis novel.Conan Doyle
menjadi tokoh inspirasi dalam serial manga yakni tokoh Conan Edogawa.Meskipun
beliau sudah tiada,namun karya karyanya masih diingat seluruh dunia.
Cerita berawal dari pertemuan mantan
asisten dokter bedah tentara angkatan darat yang bernama John Watson dengan
seorang pria bernama Sherlock Holmes. Mereka bersepakat untuk berbagi apartemen
di Jl. Baker 221 B,Kota London. Sherlock Holmes menekuni sebuah profesi yang
tidak umum,dia sering melakukan percobaan di laboratorium dan melakukan
berbagai percobaan yang tidak biasa kepada tubuhnya. Hal ini membuat Watson
menjadi penasaran dan membuatnya terdorong untuk menyelidikinya.Ternyata,
Sherlock Holmes adalah seorang detektif konsultan rahasia dengan metode
observasi dan ilmu deduksi yang luar biasa.
Suatu ketika, terjadi pembunuhan di
rumah kosong dekat taman Laurinstons, Jl Brixton. Sebuah mayat laki laki
ditemukan memiliki kartu nama bertuliskan Enoch J.
Drebber,Cleveland,Ohio,Amerika Serikat.Hanya ditemukan noda darah di dinding
bertuliskan RACHE, namun tidak ditemukan luka. Polisi bernama John Rance
meminta bantuan Sherlock Holmes untuk turut melakukan penyelidikan. Selain itu,
dua detektif bernama Lestrade dan Gregson juga turut andil dalam penyelidikan. Namun,
mereka menemukan bukti yang berbeda beda dan menuju pada penyelidikan yang
berbeda.
Setelah melakukan penyelidikan dan
observasi,Holmes menemukan bahwa pembunuhnya adalah seorang pria berumur
sekitar 40 tahun dengan tinggi 180 cm. Pendapat tersebut dibuktikan dengan
pernyataan John Rance bahwa di malam sebelum terjadi pembunuhan ia bertemu
dengan seorang pria mabuk yang ditolongnya di daerah sekitar tempat tersebut
dan sangat mirip dengan ciri yang disebutkan Holmes.
Akhirnya,Holmes
menemukan pria tersebut dengan bantuan Watson. Pria tersebut bernama Jefferson
Hope. Holmes menangkapnya saat dia menyamar sebagai kusir kuda. Jefferson Hope
sempat melarikan diri , namun akhirnya tertangkap dan menceritakan kisah sedih
di balik motifnya.
Dalam novel karangan Doyle ini,
membawa pembaca seakan akan ikut berpetualang di dalam cerita.Kisah penelusuran
benang merah kejahatan yang disuguhkan membuat pembaca merasa penasaran dengan
kebenaran di balik motif pembunuhan. Kejeniusan Sherlock Holmes dalam memaparkan
deduksinya membuat pembaca terkagum kagum. Seperti pada kutipan percakapan
Sherlock Holmes kepada Lestrade dan Gregson, “Ada pembunuhan yang telah
dilakukan,dan pembunuh itu seorang laki laki. Ia memiliki tinggi badan lebih
dari enam kaki, dalam usia yang sebaik baiknya, memiliki kaki kecil untuk
badannya yang tinggi, memakai sepatu boot berujung persegi dan merokok
Trichinopoly. Ia datang ke sini dengan korbannya naik taksi kereta beroda
empat,yang ditarik oleh seekor kuda yang mengenakan tiga tapal kuda lama dan
satu tapal kuda baru di satu kaki depannya.Dalam semua kemungkinan, si pembunuh
memiliki wajah kemerahan dan jari jari tangan kanannya sangat panjang.Ini hanya
beberapa petunjuk,tetapi mungkin bisa membantu kalian.”
Pada novel ini banyak ditemukan
kesalahan dalam penulisan tanda baca. Misalnya pada kutipan yang ada di dalam
novel, yaitu ,,Apa saja
pekerjaanmu,Watson?,, .Selain itu, Karena novel ini merupakan novel terjemahan
, terdapat kata sulit yang tidak mudah untuk dipahami , misalnya pada kutipan “Setiap
kali aku menutup mata , aku melihat raut muka korban pembunuhan itu seperti raut
muka babon yang terdistorsi.” Hal ini dapat membuat pembaca merasa kebingungan dengan
maksud dari kalimat yang disebutkan.
Novel ini sangat cocok bagi pembaca
yang menyukai hal hal berbau detektif. Banyak pelajaran dan nilai nilai
kehidupan yang diperoleh setelah membaca novel ini.Membaca Novel karangan Sir
Arthur Conan Doylen ini dapat melatih logika dan pemahaman mengenai hal hal
yang berhubungan dengan ilmiah karena disuguhkan beberapa penjelasan
menggunakan istilah kimia yang makin menambah pengetahuan pembaca.
Penulis Resensi :
Nama :
Fika Hartanti
No. / Kelas : 15 / XI MIA 2
Sekolah : SMAN 1 Kepanjen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar