“Cobalah Untuk
Memahami yang Sebenarnya, Mademoiselle. Jangan
Sampai Salah”
Penulis : Agatha Christie
Penerjemah : Ny. Suwarni A.S.
Penerbit : PT Gramedia Pustaka
Utama
Tahun
Terbit : 2002
Kota
Terbit : Jakarta
Jumlah
Halaman : 350
Genre : Fiksi Kriminal
ISBN : 979-655-588-3
Ratu Misteri, Agatha Christie selalu
menyuguhkan karya-karya kriminalnya dengan sangat apik, detail dan mengesankan.
Penerima penghargaan “Anthony Award for
Best Writer of the Century” pada tahun 2000 ini telah menulis lebih dari 80
kisah pembunuhan yang kebanyakan diperankan oleh Hercule Poirot dan Miss Marple
sebagai detektif untuk memecahkan masalah-masalah yang muncul. Berbagai kejutan
dan kesimpulan yang tidak terduga menjadi kesan akhir setelah membaca kumpulan
novel Agatha Christie ini, salah satunya “The
Mystery of the Blue Train.”
Kisah berawal ketika putri dari
juwatan Amerika, Ruth pergi ke Nice naik kereta api biru untuk menemui mantan
kekasihnya dengan membawa permata delima sebagai hadiah pemberian ayahnya. Namun,
ia takkan pernah sampai di Nice karena ia terbunuh saat kereta memasuki kota
Lyons dan permata-permata delima yang dibawanya hilang entah kemana. Pembunuhan
ini meninggalkan rasa pedih dan dendam pada Sang Ayah mengingat ia adalah putri
semata wayangnya. Sang Ayah, Tuan Van Aldin menyuruh Hercule Poirot untuk
mengungkap siapa pembunuh dari anaknya tersebut.
Katherine Grey tidak menyangka bahwa
pertemuannya di kereta dengan Ruth sangat singkat dan berakhir tragis dengan
meninggalnya wanita malang tersebut. Ny. Grey merupakan salah seorang saksi
ketika pembunuhan itu terjadi. Bersama dengan Hecule Poirot, Ny. Grey juga
berusaha mengungkap siapa pembunuh dari Ruth yang disertai perampokan perhiasan
indah dan mahal itu. Dimulai dari penyelidikan tentang Tuan Derek Kattering
(suami Ruth), penyelidikan tentang Comte de la Roche (mantan kekasih Ruth), kesaksian
Ada mason (pelayan wanita Ruth) yang turun di Lyons atas perintah Ny. Ruth
sendiri dan pertemuan Ada Mason yang tidak terduga dengan Mr. Knighton
(sekretaris Tuan Van Aldin), pencarian jawaban mengapa wajah dari Ruth dirusak
saat ia dibunuh dan kesaksian-kesaksian lainnya yang mereka jadikan petunjuk
untuk menemukan jalan yang benar. Petualangan mereka juga diwarnai dengan
munculnya arwah dari Ruth yang mencoba untuk memberitahukan siapa pembunuh sebenarnya
kepada Ny. Grey. Ny. Grey percaya bahwa kemunculan arwah Ruth tersebut sebagai
isyarat agar mereka tidak terjebak dalam permainan kotor dari Si Pembunuh.
Hampir semua buku karangan Agatha
Cristhie yang bertemakan thriller
selalu membuat para penasaran dan tertarik untuk terus membacanya, karena
mereka akan tertantang dan berfikir berkali-kali untuk membantu para detektif
dalam novel-novelnya termasuk “The Mystery of the Blue Train” memecahkan sebuah
masalah. Tidak hanya itu, keunggulan yang dimiliki novel ini adalah petunjuk-petunjuk
yang diberikan dikemas apik namun juga tidak begitu disembunyikan. Logika dan
penasaran dari para pembacanya sangat dibutuhkan untuk membantu memecahkan
masalah dalam novel ini.
Hanya
saja, novel ini memuat beberapa kosakata asing dari Perancis yang sedikit sulit
untuk dipahami oleh para pembaca yang masih awam. Contohnya seperti, Bonjour, Mademoiselle, Monsieur, Eh bien, dan
lain-lain. Oleh karena itu, perlu untuk membuka kamus bahasa Perancis terlebih
dahulu agar bisa mengartikan kosakata tesebut.
Untuk kesimpulannya, karena
ketelitian dalam memberikan petunjuk atau “Clue”, novel ini bisa dijadikan
sebagai media pembelajaran para detektif awam yang ingin menjadi detektif
handal seperti Hercule Poirot. Mereka harus bisa memandang sesuatu dengan sudut
pancang yang berbeda seperti Poirot.
Biodata Penulis:
Nama :
Widiareta Safitri
Kelas :
XI MIA 2
Sekolah : SMA Negeri 1 Kepanjen
TTL : Malang. 04 Januari 2001
Alamat : Semanding RT 07/RW 04,
Curungrejo, Kepanjen, Malang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar