Biyung
itu Malaikat
Penerbit : PT. WahyuMedia
Penyusun :
@TerimakasihIBU
Tahun terbit :
2013
Cetakan :
Cetakan Ketiga
Tebal buku : xvii + 297 halaman
ISBN :
979-795-688-1
Genre :
Non Fiksi
Buku ini merupakan kumpulan cerita
pendek tentang kasih sayang yang tulus dari seorang ibu. Jumlah cerpen di
dalamnya ialah 27 cerpen. Buku ini disusun oleh tim @TerimakasihIBU.
Salah satu judul cerpennya yakni
"Senyum dalam Sebingkai Foto" dalam cerita ini ada dua tokoh utamanya
yaitu Sekar dan ibunya. Ibu Sekar begitu menyayangi Sekar meskipun Sekar adalah
anak haram. Ibu Sekar hamil sebelum menikah dan laki-laki yang menghamilinya
tidak bertanggung jawab, akhirnya ia diusir dari rumah. Sejak saat itu ibu
sekar hidup berdua dengan Sekar dan menghidupi Sekar sendirian. Sekar adalah
anak yang pintar sehingga ibunya menyuruh Sekar untuk kuliah di Jakarta. Dalam
kurun waktu empat tahun Sekar sudah wisuda dan langsung mendapatkan pekerjaan
di Jakarta. Hingga empat bulan, semenjak Sekar bekerja, dia masih memeberi
kabar juga mengirimkan uang kepada ibunya. Tapi setelah itu, Sekar tidak lagi
menghubungi ibunya. Ibunya berusaha menghubungi namun nomor ponsel Sekar sudah
tidak aktif. Lalu ibunya meminta alamat Sekar pada teman sekar. Setelah mendapat
alamat rumah Sekar, ibunya langsung berangkat ke rumah Sekar. Tidak disangka,
sesampainya disana, ibunya malah diusir oleh Sekar. Betapa sakit hati ibunya
diusir oleh anak kandungnya sendiri. Alasan Sekar mengusir ibunya karena Sekar
akan menikah dengan pria tampan dan kaya. Setelah delapan tahun lamanya tidak
bertemu Sekar lagi, ibunya mendapat kabar bahwa Sekar sudah memiliki anak.
Mendapat kabar tersebut ibu sekar tidak dapat menahan untuk tidak bertemu Sekar
dan cucunya. Ia memberanikan diri menemui Sekar berbekal alamat yang dulu.
Dengan diri yang sudah tua dan sakit parah, ibunya berhasil bertemu Sekar.
Bukan malah disuruh masuk, ketika suami sekar bertanya siapa wanita di
depannya, Sekar menjawab ia adalah pengemis. Untuk kedua kalinya Sekar melukai
hati ibunya. Tanpa pikir panjang, ibunya langsung meninggalkan Sekar dan hendak
pulang. Namun saat berjalan pulang, ibu sekar tiba-tiba pingsan sehingga
memecah keributan. Sekar dan suaminya pun keluar melihat. Betapa terkejutnya
Sekar saat melihat wanita yang terkapar di pinggir jalan. Ia langsung menangis
dan memeluk ibunya.
Cerpen yang kedua berjudul
"Ibu Rumah Tangga itu Hebat". Cerpen ini menceritakan tentang ibu
yang memiliki dua anak, Nindia dan Mikaela. Nindia adalah anak yang memiliki
kebiasaan tidak umum, dia takut melihat orang dewasa yang belum pernah
dilihatnya. Ketika Mikaela masih berada di dalam kandungan usia enam bulan,
dokter mengatakan bahwa posisi Mikaela seperti di usia kandungan delapan atau
sembilan bulan. Setelah itu, ibu nindia dan Mikaela memutuskan resign kerja.
Alasan dia resign kerja karena dia ingin mengurus anaknya dan fokus
menjadi ibu rumah tangga. Akhir cerita ini, suaminya bercerita bahwa tugas ibu
rumah tangga itu luar biasa hebat dan berat. Ia sangat kagum terhadap istrinya.
Buku ini memiliki keunggulan yang
terletak pada setiap isi ceritanya. Isi ceritanya sangat menyentuh di hati
dengan bahasa yang ringan dan mudah dipahami oleh pembaca karena bahasa yang
dipakai ialah bahasa sehari-hari. Selain itu, design dari sampulnya
cukup menarik dengan warna yang menarik dan kertas yang tebal
Kekurangan dari buku ini terletak
pada jenis kertas yang dipakai. Kertasnya tipis dan berwarna coklat sehingga
mudah robek. Selain itu, kertas yang berwarna coklat ini juga menjadikan pembaca
malas untuk membaca buku ini karena warnanya yang coklat membuat tulisan di
dalamnya membosankan untuk
dibaca
Buku ini cocok dibaca oleh semua
umur terutama anak-anak sampai remaja agar mereka tahu dan dapat menghargai
setiap usaha dan kerja keras seorang ibu.
Penulis Resensi
Nama : Revinka Iyon Kireina
No. / Kelas : 26 / XI MIA 2
Asal Sekolah : SMA Negeri 1 Kepanjen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar