Selasa, 29 Mei 2018

Resensi "Bumi"


Menjelajah Dunia Paralel
Judul buku                     : Bumi
Pengarang                    : Tere Liye
Penerbit                         : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit                : 2014
Kota Terbit                  : Jakarta
Jumlah Halaman       : 440 halaman
ISBN                                : 978-602-03-3295-6
Genre                              : Fantasi


                Pengarang buku ini adalah Tere Liye., yang mempunyai nama asli Darwis. Ia lahir pada tanggal 21 Mei 1979. Tere Liye sudah banyak sekali mengarang buku. Beberapa karyanya yang terkenal adalah Hafalan Shalat Delisa  dan Moga Bunda Disayang Allah. Pekerjaan asli seorang penulis buku ini adalah akuntan. Dan mengarang adalah hobinya sejak dulu.
                Novel ini mengisahkan seorang remaja perempuan yang bernama Raib dan sahabat-sahabatnya, bernama Seli dan Ali  yang berpetualang di dunia parallel. Raib yang berasal dari Klan Bulan, mempunyai kekuatan bisa menghilang hanya dengan menutup wajahnya dengan kedua tanganya. Raib mempunyai sahabat yang bernama Seli, Seli juga mempunyai kekuatan yang selama ini ia sembunyikan yaitu dapat mengeluarkan petir. Kekuatannya masih menjadi rahasia.
Sampai akhirnya terjadi insiden gardu yang meledak. Saat itu Raib dan Seli berada pada TKP dan mereka hampir tertimpa gardu yang. Saat itu dengan refleks mengeluarkan kekuatannya agar tidak tertimpa gardu. Pada saat itu ternyata ada Ali yang sedaritadi memata –matai mereka berdua. Ali bergegas membawa mereka ke tempat yang sepi yaitu aula agar tidak ada yang curiga atas menghilangnya gardu yang besar itu. Di aula mereka didatangi oleh Tamus dan 8 orang pengawalnya.Tamus ingin membawa mereka pergi. Karena mereka menginginkna buku kehidupan milik Raib. Tetapi ada Miss Keriting yang menyelamatkan mereka. Mereka memasuki portal yang menuju Klan Bulan.
Di Klan Bilan mereka mulai memecahkan misteri-misteri. Di sana Tamus dan para pengawalnya terus mencari-cari Raib dan kawannya. Raib berada di rumah Ilo, penduduk asli bulan yang baik hati. Dan akhir dari petualangan raib dan kawan-kawannya yaitu Tamus akhirnya di penjara di Penjara Bawah Bayangan. Tetapi tamus membawa buku yang sangat berharga di koleksi perpustakaan bulan yaitu Buku Kematian. Petualangan Raib dan sahabatnya ini akan dilanjutkan di buku selanjutnya yaitu ‘Bulan’.
                Buku ini sangat imajinatif karena membutuhkan daya khayal dari pembaca. Tetapi, ini bukan masalah bagi Tere Liye. Penulis mendeskripsikan secara rinci sehingga pembaca tidak kerepotan menggambarkan kejadian kejadianya. Tema petualangan sangatlah mengasyikan dan kejadiannya tidak mudah ditebak sehingga pembaca merasa ketagihan membaca tanpa melompati selembar kisahpun
                Bahasa yang digunakan terlalu baku sehingga sepeerti novel terjemah. Dan bukunya terlalu terbal jadi tidak fleksibel.
                 Novel ini cocok dibaca untuk kalangan remaja, karena tema yang diususng sangatlah menggambarkan jiwa jiwa muda. Ketika membaca buku  ini seakan kita terseret dan terlibat langsung dalam permainan tokoh. Pembaca juga mendapat banyak pesan moral selama petualangan.



Penulis Resensi :

Nama                 : Galuh Puja Mahdyasiwi
Tanggal Lahir : 10 Mei 2001
No. / Kelas       : 17 / XI MIA 2
Sekolah            : SMAN 1 Kepanjen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar