Sabtu, 26 Mei 2018

Resensi "Milea, Suara dari Dilan"


Ingin Rindu, Tapi Aku Siapa?


A. Judul Buku : Milea, Suara dari Dilan
B. Penulis       : Pidi Baiq
C. Penerbit      : Pastel Books
D. Terbit         : 2016 (ketiga, September 2016
E. Tebal.         : 360 halaman
F. Genre.         : Romansa
G. ISBN.         : 978-602-0851-56-3
H. Harga.        : Rp 69.000,00







       'Milea, Suara dari Dilan' adalah novel bergenre romansa humor yang ditulis oleh Pidi Baiq. Penulis kelahiran Bandung, 8 Agustus 1972 ini mulai dikenal melalui grup band 'The Panas Dalam' dan semakin dikenal dengan karyanya yang berjudul Dilan. Tidak hanya sebagai penulis, seniman multitalenta ini juga seorang dosen, ilustrator, komikus, musisi, dan pencipta lagu. Pemilik akun Twitter bernama @pidibaiq ini telah menulis beberapa novel, diantaranya Dilan, Drunken Monster, Drunken Molen, Drunken Mama, Drunken Marmut, Al-Asbun, At-Twitter, Hanya Salju dan Pisau Batu.

       Novel "Milea, Suara dari Dilan" ini merupakan seri ketiga dari kedua novel "Dilan, dia adalah Dilanku tahun 1990" dan "Dilan, dia adalah Dilanku tahun 1991". Novel ini juga menceritakan kisah yang sama dengan dua novel sebelumnya, namun dari sudut pandang yang berbeda.

       Novel "Milea, Suara dari Dilan" menceritakan pengenalan singkat Dilan waktu dia masih kecil. Saat berumur 5 tahun, pernah ingin jadi macan, menamai sepedanya dengan nama 'Mobil Derek' dan pernah sholat pakai mukenah. Dilan berpikir bahwa masa kecilnya sungguh bahagia.

       Setelah SMA, Dilan ke sekolah naik motor. Pulangnya nonton di warung Kang Ewok dengan teman-temannya yang bernama Akew, Bowo, Anhar, Burhan, Ivan dan lain-lain. Dilan juga sering nonton di warung Bi Eem, di tempat itulah Dilan mendengar nama Milea, seorang gadis cantik yang berasal dari Jakarta. Dilan menyukai Milea, dan Alhamdulillah teman-temannya juga mendukungnya.

       Setelah banyak yang Dilan lakukan dalam rangka mendekati Milea, waktu akhirnya datang, tanggal 22 Desember 1990, di Bandung, tepatnya di warung Bi Eem, Dilan resmi berpacaran dengan Milea Adnan Hussein, dinyatakan dengan lisan dan tulisan lengkap dengan tanda tangan diatas materai. Hari-hari yang Dilan lalui saat berpacaran Milea sangat romantis.

       Sampai suatu ketika, Dilan putus dengan Milea. Itu terjadi karena kesalahpahaman antara Dilan dan Milea karena kematian Akew. Milea mengira bahwa kematian Akew karena perselisihan antar geng motor. Khawatir Dilan mengalami kejadian yang sama, Milea menyuruh Dilan keluar dari geng motor, tapi Dilan tidak menghiraukannya. Milea marah sampai tidak mau diajak bicara. Itulah yang menyebabkan hubungan mereka berakhir. Setelah putus dari Milea, Dilan sangat merindukan Milea. Dilan menahan diri untuk tidak menghubungi Milea, karena Dilan merasa Milea bahagia meskipun tidak dengan Dilan.

       Setelah lama tidak berhubungan, Dilan akhirnya bertemu dengan Milea saat meninggalnya Ibu Rini, guru SMAnya. Milea saat itu diantar oleh Mas Herdi, pacar Lia. Dilan pun saat itu sudah memiliki pacar bernama Ancika Mehrunisa Rabu. Meskipun bukan itu yang mereka harapkan, tapi itu adalah kenyataan. Dilan tidak menyesal menyesal mengenal Milea, Dilan justru berterimakasih karena Milea pernah mau.

       Keunggulan buku ini adalah gaya bahasa yang digunakan mudah dipahami dan bisa membuat pembaca terbawa perasaan. Novel ini juga memberikan ilustrasi gambar yang membuat novel ini semakin menarik. Novel ini juga dibumbuhi dengan puisi-puisi seperti yang terdapat dalam halaman 333.

PENELITIAN
Menurut hasil penelitianku sendiri
Kecepatan rindu menjadi sangat tinggi
Dari waktu waktu menjadi lebih kuat
Menjadi lebih cepat dari kecepatan cahaya
Untuk memasukkan sebagian besar dirimu
ke dalam kepalaku!
(Dilan, 1991)

       Di dalam novel ini juga terdapat puisi yang Milea buat untuk Dilan, seperti yang terdapat dalam halaman 330

DI MANA
Aku rindu.
Dilan, kamu di mana, Dilan?
Sini!!!
(Milea Adnan Hussain, 1991)

       Buku ini memiliki kekurangan karena terdapat kata "Seperti yang dikatakan Milea dalam novel Dilan, dia adalah Dilanku 1991...", sehingga pembaca yang belum membaca 2 seri sebelumnya merasa bingung, karena ada beberapa bagian yang tidak diceritakan lebih detail.

       Untuk keseluruhan, buku ini sangat layak dibaca, khususnya untuk pecinta novel bergenre romansa humor, dan pembaca yang sudah membaca dua seri sebelumnya karena novel ini menjawab atau bisa jadi mengklarifikasi cerita dari Milea.


















Oleh:
Nama     : Rizky Amalia
Kelas     : XI MIA 2
Sekolah : SMA Negeri 1 Kepanjen

1 komentar: