Senin, 28 Mei 2018

Resensi "Matahari"


Petualangan Menuju Klan Legenda



Judul              : Matahari
Penulis           : Tere Liye
Penerbit         : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit   : 2016
Kota terbit     : Jakarta
Tebal              : 400 halaman; 20 cm
Genre             : Fantasi
ISBN             : 978-602-03-3211-6
Harga             : Rp 88.000,-


Pengarang buku ini adalah Tere Liye, mempunyai nama asli Darwis. Ia lahir pada tanggal 21 Mei 1979. Tere Liye sudah banyak mengarang buku. Beberapa karyanya yang terkenal adalah Hafalan Shalat Delisa dan Moga Bunda Disayang Allah. Mengarang buku hanyalah menjadi hobi bagi Tere Liye. Pekerjaan asli Tere Liye adalah akuntan.
Novel ini menceritakan tentang petualangan tiga sahabat yang berasal dari klan yang berbeda. Raib berasal dari Klan Bulan yang dapat menghilang, Seli dari Klan Matahari dapat mengeluarkan petir dari tangannya dan Ali dari Klan Bumi yang mampu berubah menjadi beruang yang sangat besar.
Berawal dari keingintahuan Ali akan Klan Bintang, sebuah klan yang dianggap legenda karena hampir tidak ada yang mangetahui dimana klan ini berada. Berbekal dari tabung kecil yang terbuat dari logam perak pemberian Av yang ternyata berisi soft copy seluruh buku di perpustakaannya, Ali mulai mencari informasi tentang Klan Bintang yang ternyata daat dikunjungi menggunakan Buku Kehidupan milik Raib. Akan tetapi, Raib tidak mau menggunakannya karena ia sudah berjanji kepada Av dan Miss Selena untuk tidak menggunakanya tanpa seizin mereka.
Tidak menyerah, Ali membuat kapsul canggih yang memiliki kemampuan gabungan dari Klan Bulan dan Klan Matahari yang ia beri nama Ily. Dengan menggunakan tabung kecil pemberian Av ia juga mengembangkannya sehingga menambah kecanggihan kapsul buatannya itu. Ali pun berhasil menemukan lorong – lorong kuno dengan bantuan alat pemindai pada Ily.
Dengan sedikit paksaan Raib dan Seli akhirnya ikut bersama Ali. Namun, perjalanan menuju Klan Bintang tidaklah mudah. Mereka harus melawan ular dan kelelawar raksasa. Setelah melewati berbagai rintangan, akhirnya mereka sampai di Klan Bintang dan disambut oleh Faar, penduduk Klan Bulan yang tinggal di Klan Bintang. Faar memperbolehkan mereka menginap di rumahnya dan menunjukkan beberapa kecanggihan di Klan Bintang. Namun Dewan Kota menangkap mereka karena dianggap penyusup. Lalu Laar (teman Faar) membantu mereka dengan memberikan granat EMP yang dapat mematikan listrik di Kapal Induk yang mereka tumpangi. Merekapun berhasil bebas dan sesuai perintah Faar, mereka segera menemui Kaar untuk membantu mereka kembali ke Klan Bumi.
Setelah kejadian itu, mereka berniat pulang menggunakan Buku Kehidupan. Akan tetapi, masalah baru muncul. Buku Kehipdupan milik Raib hilang. Kaar berasumsi bahwa buku itu diambil Sekretaris Dewan Kota, karena ia sangat suka dengan barag antik termasuk kertas dikarenakan Klan Bintang tidak mengunakan kertas lagi. Akhirnya mereka menyusup ke ruangan Sekretaris Dewan Kota. Mereka berhasil menemukan Buku Kehidupan, tetapi mereka tertangkap basah dan dimasukkan ke dalam penjara Klan Bintang. Di penjara mereka menyusun rencana untuk melarikan diri. Berkat kekompakan mereka, mereka berhasil melarikan diri dan menggunakan Buku Kehidupan untuk pulang ke Bumi.
Novel ini sangat menarik dan juga imajinatif sehingga membuat pembaca khususnya remaja tertarik untuk membacanya. Dalam novel ini juga terdapat pelajaran moral di setiap kejadian yang dialami tokohnya. Alur cerita yang tidak mudah ditebak membuat pembaca semakin penasaran dan tidak akan bisa melewatkan setiap lembarnya.
Sayangnya, novel ini tidak memiliki kesinambungan dengan judul dikarenakan setting novel ini terjadi di Bumi dan Bintang, sedangkan judul novel ini Matahari dan novel ini lebih berpusat pada tokoh Ali yang berasal dari Klan Bumi tidak pada Seli yang berasal dari Klan matahari.
Untuk keseluruhan, novel ini sangat. Novel ini mengajarkan kita arti kekompakan dan tidak egois, juga menghargai perbedaan. Meski novel ini urutan ketiga, tidak membuat bingung pembaca karena alur yang dapat diikuti. Jadi pembaca tidak harus membaca buku pertama dan kedua.

















Biodata Penulis :
Nama             : Shahnaz Intan Ramadhani
No. / Kelas     : 30 / XI MIA 2
Sekolah          : SMAN 1 Kepanjen
TTL                : Cilegon, 8 Agustus 2000
Alamat           : Jl Kromodikoro RT 03B / RW 01, Sumberpucung, Malang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar