Selasa, 29 Mei 2018

Resensi "Dia adalah Dilanku Tahun 1991"


Kau dengan Kekasih Barumu
           
Judul             : Dia adalah Dilanku Tahun 1991
Penulis          : Pidi Baiq
Penerbit       : Pastel Books (Mizan)
Terbit            : 2015
Tebal             : 344 halaman
Genre            : Romansa
ISBN             : 978-602-7870-99-4
Harga           : Rp 69.000,00



            Pidi Baiq adalah seorang penulis novel dan buku, dosen, ilustrator, komikus, musisi, dan pencipta lagu asal Indonesia yang lahir pada 8 Agustus 1972 di Bandung, Jawa Barat. Namanya mulai dikenal melalui grup band “The Panas Dalam” yang didirikan pada tahun 1995. Pidi Baiq semakin terkenal melalui karyanya yang berjudul Dilan : Dia adalah Dilanku tahun 1990, terbit tahun 2014, Dia adalah Dilanku tahun 1991, terbit tahun 2015, dan Milea : Suara dari Dilan yang terbit pada tahun 2016.
            Buku Dia adalah Dilanku tahun 1991 ini masih bercerita tentang Dilan dan Milea. Novel ini menceritakan tentang mereka yang sudah resmi berpacaran ditandai dengan tanda tangan mereka berdua di warung Bi’ Eem dekat sekolah. Milea merasa dirinya adalah perempan yang paling bahagia pada waktu itu. Dilan adalah segalanya bagi Milea meskipun Milea selalu khawatir dengan keadaan Dilan yang bergabung dengan geng motor.
            Hingga suatu hari Dilan berkelahi dengan Anhar karena Ia tidak suka dengan sikap Anhar yang menampar Milea pada saat itu. Dilan dan kelompoknya berencana untuk balas dendam atas pengeroyokan yang dilakukan oleh kakak Anhar. Dilan sama sekali tidak takut dengan ancaman dari pihak sekolah bahwa Ia akan dikeluarkan dari sekolah apabila Ia bertengkar lagi.
            Berita tersebut sampai pada telinga Milea. Milea merasa khawatir atas keselamatan Dilan. Kang Adi (guru les privat Milea yang juga suka kepada Milea) ikut menghibur agar Milea tidak cemas terhadap Dilan, namun usaha Kang Adi tersebut gagal.
            Ketika itu, Milea ingin menyusul untuk menggagalkan rencana Dilan. Milea berpura-pura mengajak Yugo (saudara Milea yang baru pindah ke Bandung) untuk jalan-jalan. Milea membujuk Dilan agar Dilan membatalkan rencana balas dendamnya tersebut.
            Tak lama kemudian, kata “putus” keluar dari mulut Milea dan disusul dengan tamparan. Sejak saat itu, Dilan memutuskan untuk menjauh dari Milea karena dirinya tidak suka dengan cara Milea yang dianggap mengekang dirinya. Padahal, Milea juga punya tujuan, yaitu demi keselamatan Dilan sendiri.
            Setelah putus dari Dilan, Milea memutuskan kembali ke Jakarta dan kuliah disana. Sedangkan Dilan, memilih untuk kuliah di salah satu universitas ternama di Bandung. Milea masih berusaha menghubungi Dilan, tetapi Dilan dan keluarganya sudah pindah dari rumah tersebut.
Hingga Milea bertemu dengan Mas Herdi (kakak tingkat di universitasnya) yang mampu mengisi hari-hari Milea. Mas Herdi mampu membawa Milea menuju ke jenjang pernikahan. Keadaan hati Milea masih sama, yaitu untuk Dilan. Milea tetap mencintai Dilan, meskipun Dilan sudah memiliki kekasih baru. Milea selalu mendoakan agar Dilan tetap bahagia meskipun sudah tidak lagi bersamanya.
     Secara keseluruhan, novel ini memiliki cerita yang sangat menarik. Banyaknya dialog pada novel ini seakan-akan membuat pembaca ikut serta merasakan apa yang dirasakan oleh Milea pada saat itu.
            Akan tetapi, kekurangan yang terdapat dalam novel ini adalah terlalu membuat pembaca menghayal sehingga menginginkan pasangan seperti Dilan. Sedangkan, karakter Dilan sangat tidak realistis di kehidupan saat ini.
            Novel ini cocok dibaca untuk kalangan remaja, karena novel ini menceritakan kisah dua orang remaja yang sedang jatuh cinta. Novel ini juga memiliki banyak nilai moral seperti tentang solidaritas antar sesama teman. 


















Penulis Resensi :
Nama                   : Asti Sekar Kinasih
No. / Kelas         : 7 / XI MIA 2
Sekolah               : SMAN 1 Kepanjen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar